Masjidil Haram Saat Ini
Jika anda berkunjung ke Masjidil Haram saat ini anda akan melihat renovasi yang akan terus dilakukan. Semakin lama tentu semakin banyak jamaah haji dan umroh di seluruh dunia yang akan datang ke Mekah, sehingga tentu saja harus diperluas untuk memberikan kenyamanan saat ibadah. Renovasi ini tidak hanya untuk kompleks di dalam Masjidil Haram saja tapi juga bangunan hotel di sekitar atau di luar Masjidil Harampun ikut terkena dampaknya.
Pembangunan di sekitar masjidil haram
Kalau kita berkunjung ke Masjidil Haram saat ini untuk melakukan ibadah haji atau Umroh, kita akan melihat orang-orang dari seluruh dunia berthawaf di Baitulloh Kabah selama 24 jam. Dari satu jamaah yang pulang akan digantikan oleh jamaah lainnya sehingga tidak putus berhenti orang mengelilingi Baitulloh. Walaupun jam berapapun, termasuk saat matahari pas diatas kepalapun orang-orang tidak berhenti berthawaf dan anehnya tidak ada yang merasa kepanasan kakinya walapun bertelanjang kaki selama berthawaf. Bagi yang belum mengetahui kenapa bisa seperti itu yang pertama disebabkan karena ubin di Masjidil Haram diambilkan dari ubin yang berasal dari Yunani. Ubin ini tergolong kelas premium. Demikian dikatakan Kepala Peneliti Masjid Nabawi, Abdul Mohsin bin Hamid (republika .co.id). Yang kedua karena di bawah lantai Masjidil Haram di pasang AC untuk menjaga supaya tidak panas.
Salah satu hasil renovasi bangunan Masjidil Haram Pada masa Raja Fahd, yaitu dibangunnya ruang bawah tanah. Tak hanya itu, lantai bawah tanah juga dilengkapi dengan pengatur udara AC. Pusat mesinnya dibangun di kawasan Ajyad.
Air dingin dialirkan di lantai bawah tanah berasal dari tempat yang sama. Inilah yang menyebabkan lantai di Kompleks Baitulloh/Kabah saat ini tidak terasa panas sekalipun suhu udara yang sangat panas dan terpaan matahari langsung yang menyengat (Sumber: Atlas Haji dan Umrah karya Sami bin Abdullah Al-Maghlouth)
Yang paling menyentuh kolbu bila berkunjung ke Masjidil Haram sekarang ini adalah kerumunan orang-orang yang datang untuk sholat berjamaah lima waktu di Masjidil Haram. Begitu mendengar adzan berkumandang, semua toko-toko di sepanjang jalan menuju Hasjidil Haram langsung tutup, dan pegawainya langsung menuju masjid. Toko-toko ini hanya ditutup dengan selembar kain saja supaya praktis dan mudah dibuka kembali saat selesai sholat dan kembali berdagang. Sholat di masjidil Haram mempunyai keutamaan lebih baik dari sholat 100.000 kali dibanding dengan sholat di masjid di tempatnya masing-masing sehingga bagi jamaah haji dan umroh ini adalah kesempatan yang langka untuk bisa meraih pahala ibadah sebanyak-banyaknya.
Simak: Cerita perjalanan umroh
Semoga tentu saja selepas pulang haji dan umrohpun kita bisa terus menjaga sholat berjamaah di masjid sebagaimana yang kita lihat bila berkunjung ke Baitulloh/ Kabah saat ini.
