Cerita Perjalanan Umroh

Haji dan juga umroh sesungguhnya mempunyai hikmah yang hampir sama. Pada dasarnya ada beberapa hikmah dalam cerita perjalanan umroh dan haji. Gambaran pertama adalah tentang kematian dan keadaan setelah mati. Berikut ini makna singkat cerita perjalanan umroh dimulai saat berangkat umroh.

cerita perjalanan umroh

1.Orang yang berangkat umroh adalah sama dengan orang yang berangkat menuju ke kuburnya. Ada beberapa orang yang mengantarkan sampai ke peristirahatan terakhir. Ada teman-teman yang hanya sampai mengantar ke kubur saja, ada juga yang ikut masuk ke dalam kubur. Teman-teman atau orang yang ikut masuk ke dalam  kubur adalah ibarat amalan-amalan baik dan amalan buruk kita. Amalan yang baik akan selalu menjaga kita, begitu juga sebaliknya amalan yang buruk juga akan menyusahkan dimana kita berada.

2. Dua  helai pakaian ihram yang putih akan mengingatkan kita kepada kain kafan. Bila kita memakai pakaian ihram, maka seharusnya ingatan kita melayang suatu  saat nanti kita akan tubuh kita juga akan terlilit kain kafan.

3. Cerita perjalanan umroh berikutnya adalah saat  kita masuk Mekah Mukaramah seakan akan kita sudah masuk ke alam kubur. Di Mekah Mukaramah ada harapan untuk mendapat pengampunann Alloh karena mekah adalah Darul amman. Akan tetapi karena amalan buruknya kita seharusnya juga merasa takut jangan-jangan di tempat yang aman pun kita tidak mendapatkan keamanan. Ketika sampai di Mekah dan bisa memandang Baitulloh mengingatkan kita akan rumah Al Malik pada hari kiamat. Dan karena Baitulloh adalah tempat munculnya kehebatan, dan kebesaran Alloh hendaknya kita datang dengan penuh adab sebagaimana adabnya seseorang yang datang ke istana raja.

4. Thawaf di Baitulloh akan mengingatkan kita Thawafnya malaikat di di Arsy di mana mereka akan selalu melakukan thawaf di sana.

5. Menangis dengan berselimut kelambu kabah dan multazam mengingatkan kita akan perbuatan dosa yang kita lakukan dan kita berharap bahwa sang tuan raja akan mengampuni kesalahan kita dan tidak menghukum kita.

6. Sai antara shafa dan marwa mengingatkan kita saat berlari kesana kemari hari Mashyar sebagaimana firman Alloh taala:

Mereka keluar dari kuburan seakan akan mereka belalang yang beterbangan (qs Al Qomar: 7)

Ketika hari Mashyar dimana semua makhluk banyak bersedih karena banyaknya musibah yang mereka alami. Mereka berlari kesana kemari untuk mendapatkan pertolongan.  Akhirnya mereka datang kepada nabi Adam untuk minta pertolongan, nabi adam berkata, aku tidak bisa pergilah kalian kepada Nuh. Maka berlarilah mereka menjumpai nabi nuh. Nabi nuh pun tidak mampu memberi pertolongan dan menyuruh menjumpai nabi Ibrahim.  Nabi Ibrahim menyuruh menjumpai nabi Musa, Nabi Isa sampai akhirnya tibalah  waktunya Nabi Muhammad. Dan disinilah mulailah Nabi Muhammad memberi pertolongan dan safaatnya saat hari sangat menakutkan kepada umatnya.

Demikian hikmah di balik cerita perjalanan  umroh semoga memberi inspirasi dan pengetahuan lebih tentang makna ibadah umroh yang kita lakukan.

 

Cerita Perjalanan Umroh | kangbambang | 4.5